Rabu, 07 November 2012 - 0 komentar

Hujan & Penyair

Tentang hujan. Terhitung sejak Rabu (31/10) kemarin, cuaca Tanjungpinang terus dirundung awan hitam yang tebal sejak pagi. Alamat tanda bakal turun hujan. Butiran air yang berjatuhan ini adalah fenomena alam yang artifial. 
Jadi, begini saja ringkasnya. Ada sebagian orang yang selalu mengharapkan datangnya hujan. Saya akan menyebut satu golongan saja, yaitu penyair. 
Ketika hujan meluru bumi, mereka mendadak berubah menjadi manusia paling melankolis di dunia ini. Maka lahirlah segala puisi tentang hujan dan beragam turunannya. Ini bisa dibuktikan dengan banyaknya lagu-lagu, baik western atau lokal, yang menceritakan romansa hujan. Dari Utopia yang menulis lagu hujan, sampai Gun n Roses yang menciptakan November Rain, dan khusus untuk lagu terakhir, ini yang paling digemari oleh orang-orang saat hujan turun di bulan kesebelas. Seperti saat ini, hujan sedang melanda November di Tanjungpinang. 
Ini berpengaruh pada saya?
Bisa jadi. Tepat saat hujan berjatuhan di November, entah kebetulan atau tidak, saya sedang merampungkan bab novel saya yang membahas tentang cinta dan segala tetek bengeknya. Rasanya ini kondisi alam yang sangat mendukung untuk menuliskan segala ide melankolis yang bersliweran di kepala. Tentunya akan semakin lengkap ketika ditemanin ayunan vokal Axl Rose di telinga saya. 

Berjayalah para perajut kata di bulan November yang hujan ini. 
Sediakan pula sebungkus rokok dan secangkir kopi sebagai penghangat.
Dan, jangan sampai kehujanan. Ini akan membuat demam yang akan mencegah kelancaran proses menulismu. 

Selamat hujan kata di Hujan November

Salam, 
Fatih.

0 komentar:

Posting Komentar