Selasa, 30 Oktober 2012 - 0 komentar

Madu

Madu. Siapa pun pasti tahu khasiat cairan kental yang dihasilkan oleh lebah ini. Tapi kali ini aku sedang tak ingin membicarakannya. Walau tulisan ini tentang madu, tapi bukan madu yang sering dimaksud dalam bahasa Indonesia. Madu yang ingin kutulis ini translasi dari bahasa Inggris, honey.
Baru semalam aku mendapat sebuah pesan singkat yang berdampak panjang. Pesan itu tiba di hape pada Senin malam (29/10) pukul 23.04 WIB. Aku mencatat detil. Karena pesan itu telah menjadi sebuah kebahagiaan yang bercampur baur dengan keheranan. Aku dipanggilnya honey. Tolong jangan artikan ini secara etimologi. Karena tak mungkin rupaku ini dimetaforakan dengan cairan yang kerap dicampur dengan jamu itu. Apakah itu memang terlontar tulus dari hatinya, atau hanya salah kirim. Hanya hatinya dan Tuhan saja yang tahu. 
Bunyi pesan itu, "thankyu honey". Ini lebih daripada cukup untuk mencegah kantukku semalaman. Setidaknya aku masih percaya, harapan itu masih ada. Sejauh mana merawat harapan; keniscayaan mewujudnya. 
Aku tak membalas pesan itu. Biar sejenak kunikmati kebahagiaan dimetaforakan dengan madu. 

Salam,
Fatih

0 komentar:

Posting Komentar