
Indigo. Menurut beberapa referensi yang saya jumpai di mesin pencari, adalah warna tengah-tengah antara biru dan ungu. Orang-orang sering menyebutnya nila.
Secara pribadi, saya sangat awam dan baru saja tertarik dengan fenomena, yang saya lebih tertarik menyebutnya dengan anugerah. Tentunya, sesuatu yang disebut anugerah itu tidak diterima kepada orang kebanyakan. Di sinilah kuasa Tuhan itu nyata. Dan sudah seharusnya kita percaya, bahwasanya Tuhan tidak menciptakan sesuatu itu begitu saja. Nol kosong. Mustahil. Selalu ada unsur keterkaitan dari setiap peristiwa di muka bumi ini.
Begitu juga dengan Indigo. Keberadaannya di tengah-tengah kita pasti memiliki maksud dan tujuan. Tidak ada pengalaman khusus antara saya dengan teman-teman saya, yang notabene Indigo atau setengah Indigo. Saya punya beberapa teman yang punya kemampuan khusus. Di antaranya, teman yang bisa melihat keberadaan makhluk gaib di sekitar kita, ada yang bisa merasakan gumpalan energi-energi halus yang berkelabat, bahkan ada yang futuris, mampu melihat masa depan.
Jika duduk satu meja dengan mereka, tidak banyak yang mereka katakan. Apalagi mengenai "kemampuannya". Yang ada malah kelakar candaan atau olokan-olokan yang lain. Akan tetapi, ketika merasa ada yang perlu disampaikan, mereka pun berbicara dengan sendirinya.
"Hus, diam dulu, ada yang lewat," katanya tiba-tiba. Kontan, saya yang tak tahu apa-apa langsung mengunci mulut saya. Rapat-rapat. Menurutnya, manusia dengan "mereka" itu sama-sama hidup di dunia. Hanya saja alamnya berbeda. Maka, asal tak saling mengganggu, semuanya baik-baik saja. Imbuhnya. Akhirnya, ceplos juga rasa penasaran yang telah lama saya simpan itu.
"Apakah benar, mereka sama dengan di tivi-tivi itu?" saya sangat penasaran soal itu. Teman saya itu hanya menjawab dengan lirih. Mungkin, ia khawatir terdengar oleh yang dibicarakan itu. "Lebih buruk bahkan," tandasnya.
Begitulah mereka yang punya anugerah melihat sesuatu yang halus, yang tidak hanya dengan dua mata saja.
Namun, yang tak kalah keren, saya senang dengan istilah ini, adalah sang futuris, mereka yang mampu mengungkap tabir masa depan. Setiap kata yang keluar dari mulutnya selalu prismatis; bersayap maknanya. Dalam benak, saya hanya bertanya benarkah itu? Bukankah bagaimana pun itu sama saja halnya dengan mendahului takdir?
Percaya atau tidak, terserah anda semua. Secara pribadi, segala nasihat yang mereka tuturkan itu tetap saya jaga. Toh, apa salahnya mendengarkan nasihat yang baik-baik.
Dengan segala kelebihan yang dipunyai dari manusia lain, indigo tetap sangat menarik untuk dikaji, didalami dan tentunya dimengerti arti keberadaannya.
Salam,
FM.
0 komentar:
Posting Komentar